Pertama saya di terima di STIKOM Surabaya, sungguh saya tidak percaya dan menyangka sebelumnya. Sebenarnya, tidak pernah terbesit sedikitpun dibenak saya untuk melanjutkan studi di STIKOM, sebab selama ini saya hanya berfokus dengan sekolah-sekolah kedinasan seperti Dinas Perhubungan di ATKP Surabya, Pertanahan di Jogjakarta, STAN, Imigrasi dan lainnya yang menurut saya lebih menjanjikan untuk saya mendapatkan pekerjaan. Saya pun juga merasa kurang yakin bisa diterima di STIKOM Surabaya dikarenakan beberapa tes yang saya ikuti dan saya lalui selalu untuk masik masuk ke sekolah kedinasan di atas hampir semuanya mengalami kegagalan. Saya pun memang sengaja tidak mendaftarkan diri di universitas-universitas negeri karena ketidak setujuan orang tua, khususnya papa saya. Beliau berpandangan jika saya mendaftarkan diri di universitas-universitas negeri, setelah lulus saya tidak akan langsung mendapatkan pekerjaan. Setelah mendapat pengarahan dari orang tua untuk memilih di STIKOM saya ikuti saran dari orang tua saya tersebut. Karena pada dasarnya saya juga tertarik dengan bidang atau ilmu yang berbau terknologi dan informasi walaupun saya dikenal sangat gaptek (gagap teknologi).
Dengan berbekal kepercayaan diri yang tinggi, saya pun mengikuti serangkaian tes masuk STIKOM yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2011.
Tanpa mengurangi rasa hormat, saya ingin berbagi cerita tentang perjuangan saya untuk mengikuti tes ini dan dinyatakan lulus strata satu sistem informasi. Pada hari Jumat tepatnya pukul 08.00 WIB. Saya di telepon oleh orang tua saya dan disuruh untuk melihat pengumuman pendaftaran di STIKOM Suarabaya karena ada anak dari salah seorang teman orang tua saya yang telah bersekolah di STIKOM. Tanpa pikir panjang, saya pun melihat pengumuman pendaftaran tersebut di website resmi STIKOM. Dan ternyata apa yang tertera di pengumuman tersebut? Sungguh menghujam jantungku seperti lagu Tompi,dokter muda yang bernyanyi dengan aliran musik jazz. Pengumuman pendaftaran tersebut menyebutkan bahwa pendaftaran terkahir akan ditutup pada hari yang sama pukul 15.00 WIB. Dengan rasa bimbang, karena waktu yang begitu sempit dan info yang begitu minim, saya pun bergegas menghubungi teman saya yang telah terdaftar sebagai mahasiswa STIKOM pada gelombang sebelumnya dan menanyakan perihal mekanisme pendaftaran dan cara untuk mentransfer uang. Namun apa yang terjadi ? teman saya tersebut mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa, bahkan ada gelombang selanjutnya setelah dia, karena pada hari Senin dia mengatakan bahwa akan mengikuti ospek. Tanpa piker panjang, selanjutnya saya menuju warnet alias warung internet untuk melihat pengumuman pendaftaran yang kedua kalinya karena pada saat membaca pengumuman pendaftaran yang pertama, saya hanya melihat penutupan terakhir pendaftaran tersebut. Setelah mendapat nomor rekening yang akan digunakan untuk mentrasnfer uang, saya bergegas menuju ke bank BCA untuk mentransfer uang, namun sebelum mentransfer uang tersebut saya menghubungi pihak STIKOM untuk memastikan lebih rinci tentang mekanisme pembayaran, berkas-berkas yang harus disertakan dan melalui apa yang harus dikirim serta pengambilan kartu peserta. Dengan sisa waktu yang begitu amat sangat sedikit saya harus segera mentransfer uang karena pada hari itu adalah hari pendek yaitu hari Jumat yang menyebabkan bank tersebut akan beristirahat lebih awal dari hari biasanya. Dan pada waktu yang sama saya harus men-scan berkas-berkas yang harus dikirim melalui e-mail seperti raport dari kelas satu semester satu sampai kelas dua semester dua, sesuai dengan yang diinstruksikan oleh petugas STIKOM saat saya telepon. Dan Alhamdulillah, dengan perjuangan dan proses yang panjang, rangkaian persyaratan untuk saya mengikuti tes telah selesai. Dan saya pun dapat mengikuti tes dengan baik dan lancar tanpa ada halangan sedikit pun menerpa saya.
Saya begitu bangga dengan prestasi-prestasi STIKOM yang begitu gemilang seperti prestasi - prestasi yang pernah diraih sebagai berikut, Mahasiswa STIKOM Surabaya meraih peringkat 4 dan 5 Nasional dalam Indonesian Capital Market online Competition (ICON) 2011 di Universitas Indonesia. Begitu membanggkan. Dan ada lagi prestasi-prestasi yang tak kalaj gemilangnya yaitu, STIKOM Surabaya meraih penghargaan kopertis Wilayah 7 sebagai Perguruan Tinggi Terbaik bidang Tata Kelola keuangan dan Perguruan Tinggi Terbaik Kedua bidang laboratorium. STIKOM Surabaya juga mendapat kepercayaan dari Dirjen DIKTI dalam Program Cooperative Eduvation (CO-OP) yang berkerjasama dengan Usaha kecil Menengah. Tim robot STIKOM Surabaya juga menjadi terbaik ke-4 dalam kontes Robot Indonesia (KRI) 2010 untuk wilayah Indonesia Timur. Salah satu mahasiswa STIKOM Surabaya juha ada yang menjadi wakil satu-satunya dari Indonesia untuk menghadiri Pertemuan Pramuka Se-Dunia di Kairo Mesir.
Demikian pengalaman berharga saya mendaftar di STIKOM, sekolah yang terkenal dengan IT yang paling terdepan dan beragam prestasi yang pernah diraihnya. Harapan saya ke depan adalah dapat bersekolah dengan baik dan mendapat gelar sebagai wisudawan terbaik serta mendapat pekerjaan yang sebanding dengan perjuangan saya tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar